Meski secara pengakuan (resmi maupun tidak resmi) jenis keju ada ribuan, namun
secara lebih “masuk akal” dan “lebih sistematis” keju dapat dibagi menjadi
beberapa macam saja (nggak sampai 10 macam) tergantung bagaimana cara menggolongkannya.
Dua kategori (penggolongan) yang lazim dipakai adalah:
A. Berdasarkan Tingkat Kekencangannya
B. Berdasarkan Proses Pembuatan dan Pematangannya
A. Jenis-jenis keju
berdasarkan kekencangannya
Keju lunak (soft
cheese). Ciri-cirinya
adalah kandungan airnya tinggi, di atas 50%. Contohnya seperti: cottage
cheese, quark, cream cheese, camembert, feta, neufchatel, mozzarella.
Keju semi lunak
(semi-soft cheese). Karakteristiknya
adalah kandungan air airnya antara 40 s.d 50%. Yang termasuk di dalamnya
antara lain: Roquefort, Limberger, St. Paulin, Munster.
Keju keras (hard
cheese). Kandungan airnya
antara 35 s.d 40%. Di antaranya: Cheddar, Edam, Gouda, Emmental, Gruyere.
Keju sangat keras
(very hard cheese). Kandungan airnya
maksimum 35%. Yang termasuk di sini: Parmesan, Romano, Grana, Asiago.
Keju whey (air
pisahan keju). Ini adalah keju
yang dihasilkan dari pemanasan “whey” sehingga didapatkan butiran-butiran dari
sisa-sisa protein yang tertinggal pada whey tersebut. Yang masuk dalam golongan
ini: Ricotta, Brunjos.
B. Jenis-jenis keju berdasarkan proses pembuatan dan pematangannya.
Keju alami (natural
cheese), yakni semua jenis
keju yang dibuat dengan cara menggumpalkan susu untuk selanjutnya dimatangkan
untuk dikonsumsi setelah matang atau tanpa dimatangkan untuk segera dikonsumsi
dalam keadaan segar. Semua jenis keju yang disebutkan dalam kategori di atas
(berdasarkan kekencangan) adalah versi keju natural selama tidak ada
proses tambahan lagi.
Keju olahan
(processed cheese), yakni segala
jenis keju yang dibuat dalam 2 tahapan: pertama keju dibuat sebagai keju
natural, selanjutnya setelah menjadi keju natural (atau kadang masih setengah
jadi) keju tersebut diolah lagi dengan penambahan bahan-bahan tertentu seperti
tepung (starch), emulsifier, pewarna, pengawet tambahan, pewarna, perasa, anti
jamur, anti bakteri, lemak nabati, air, dan lain-lain. Contoh keju olahan yang
lazim ditemukan di pasaran adalah: keju cheddar olahan.
Sebagai tambajan informasi, beberapa varian keju dinamakan berdasarkan asal-muasal keju itu dibuat. Contohnya: keju Cheddar asal-usulnya dari sebuah desa bernama Cheddar di Inggris. Keju Edam berasal dari kota Edam di Belanda, keju Gouda juga berasal dari kota Gouda di Belanda. Keju Parmesan berasal dari kota Parma di Italia. Keju “Époisses de Bourgogne” (bacanya kalau nggak salah: “epoase de bo:rzong”) berasal dari Bourgogne di Perancis. Nah, yang belum ada itu keju yang asal-muasalnya dari Indonesia. Ngarep aja nih suatu saat ada keju khas Indonesia misalnya: Keju Juran yang berasal dari desa Juran (ada loh nama desa ini di Sumbawa), atau Keju Desan dari kampung Desan (ada di kecamatan Jenangan, Ponorogo, Jawa Timur). Siapa tahu?Sebagian dari kita sudah mengetahui jenis-jenis keju yang umum dipakai sebagai bahan membuat masakan, kue, sebagai topping atau dimakanbegitu saja. Berikut adalah beberapa jenis macam-macam keju: |
Cheddar adalah Keju yang relatif keras
berwarna kuning pucat hingga putih gading, dan kadang-kadang memiliki rasa yang
kuat. Keju ini berasal dari desa Cheddar di Somerset, Inggris
Keju Cheddar telah dibuat tiruannya secara luas, baik di Inggris, maupun di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada, dan Islandia. Di sebagian besar negara-negara di dunia umumnya tersedia keju "Cheddar" dalam berbagai bentuk, mulai dari jenis keju Cheddar rendah lemak hingga keju Cheddar tua dan tinggi kadar lemak.
Keju Cheddar juga merupakan salah satu keju yang paling umum tersedia dan digunakan di Indonesia sebagai bahan kue dan makanan.
Keju ini dapat diolah lebih lanjut menjadi keju cheddar olahan. Keju cheddar yang muda, sedang, dan tua dicampur dan dipanaskan secara pasteurisasi dengan menambahkan emulsifier hinggga membentuk gel dalam keadaan panas. Lalu gel tersebut segera dikemas sesuai bentuk dan beratnya serta didinginkan hingga mengeras kembali. Hasil akhirnya disebut sebagai keju cheddar olahan. Keju olahan dapat juga dibuat dengan menggunakan keju natural jenis lain, misalnya keju gouda. Hasilnya disebut sebagai keju gouda olahan. Bila keju natural yang digunakan adalah keju emmental, maka hasilnya menjadi keju emmental olahan. Dua jenis yang terakhir ini memang tidak populer di Indonesia, namun dapat menjadi variasi rasa pada penggunaannya untuk kuliner.
Cream cheese merupakan jenis keju muda yang belum difermentasi. Karena itu teksturnya lembut, warnanya putih mirip tofu. Biasanya digunakan untuk pembuatan cake dan krim pelapis cake
Keju Cheddar telah dibuat tiruannya secara luas, baik di Inggris, maupun di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada, dan Islandia. Di sebagian besar negara-negara di dunia umumnya tersedia keju "Cheddar" dalam berbagai bentuk, mulai dari jenis keju Cheddar rendah lemak hingga keju Cheddar tua dan tinggi kadar lemak.
Keju Cheddar juga merupakan salah satu keju yang paling umum tersedia dan digunakan di Indonesia sebagai bahan kue dan makanan.
Keju ini dapat diolah lebih lanjut menjadi keju cheddar olahan. Keju cheddar yang muda, sedang, dan tua dicampur dan dipanaskan secara pasteurisasi dengan menambahkan emulsifier hinggga membentuk gel dalam keadaan panas. Lalu gel tersebut segera dikemas sesuai bentuk dan beratnya serta didinginkan hingga mengeras kembali. Hasil akhirnya disebut sebagai keju cheddar olahan. Keju olahan dapat juga dibuat dengan menggunakan keju natural jenis lain, misalnya keju gouda. Hasilnya disebut sebagai keju gouda olahan. Bila keju natural yang digunakan adalah keju emmental, maka hasilnya menjadi keju emmental olahan. Dua jenis yang terakhir ini memang tidak populer di Indonesia, namun dapat menjadi variasi rasa pada penggunaannya untuk kuliner.
Cream cheese merupakan jenis keju muda yang belum difermentasi. Karena itu teksturnya lembut, warnanya putih mirip tofu. Biasanya digunakan untuk pembuatan cake dan krim pelapis cake
Keju Parmesan berasal dari Itali dan digunakan di serata dunia. Di Eropah, hanya keju yang diperbuat secara khas dari kawasan Itali terpilih yang boleh dilabel sebagai Keju Parmesan. Keju Parmesan sedikit masin dan bertekstur sedikit menggerutu. Ia digunakan sebagai penambah rasa pada pasta, pizza, atau sebagai bahan untuk berbagai jenis sos.
Keju ini diperbuat
secara tradisional dengan mencampurkan susu penuh krim dengan susu skim hari
sebelumnya. Susu tersebut dipanaskan dan dicampurkan dengan 'rennet' untuk
menjadi adunan keju. Keju tersebut direndam dalam air garam dan dibiarkan
selama sekurang-kurangnya dua tahun sebelum dijual.
Edam (bahasa Belanda Edammer) adalah keju yang berasal dari Belanda yang secara tradisional berbentuk bulat dan berwarna kuning terang dan dibungkus dengan parafin dan malam berwarna merah. Keju ini dinamai demikian karena pertama kali dibuat di Edam, Holland Utara. Edam yang berumur setidaknya 17 minggu dibungkus oleh malam berwarna hitam, bukan merah atau kuning.
Keju Edam memiliki
rasa yang sangat lembut, sedikit asin atau terasa seperti kacang, keju ini juga
tidak berbau bila dibandingkan keju lainnya. Keju ini juga memiliki
kandungan lemak jauh lebih rendah dibandingkan keju tradisional
lainnya sebanyak 28 persen dengan kandungan protein sebanyak 25 persen.Keju
Edam yang modern jauh lebih lembut dibandingkan keju yang lain,
seperti Keju Cheddar, karena kandungan lemaknya yang lebih rendah.
Keju Ricotta memiliki warna seputih salju dengan teksturnya yang lembut dan agak rapuh. Keju ini sedikit basah tetapi tidak lengket. Ricotta ada yang dicetak berbentuk seperti baskom, keranjang, balok ataupun dikemas dalam kontainer bundar. Keju Ricotta yang baik memiliki tekstur yang tidak terlalu padat dan terdiri dari banyak butiran-butiran yang halus. Banyak dari keju Ricotta saat ini yang tidak dibuat dari air dadih tetapi menggunakan susu yang diskim sebagian. Hal ini memberikan perbedaan yang besar pada tekstur dari keju. Hasil dari Ricotta yang menggunakan susu memiliki tekstur yang berpasir, tidak halus dan terlalu basah.
Ricotta tidak
dibuat dari susu melainkan dari air dadih sisa pembuatan keju lain,
biasanya keju Pecorino.Air dadih tersebut dipanaskan dengan suhu
70-80 °C. Asam sitrat lalu ditambahkan untuk membantu pemisahan
bagian cair dan padat. Kemudian air dadih tersebut dipanaskan sekali lagi
dengan suhu yang lebih tinggi. Busa yang dihasilkan ketika air dadih
dimasak kedua kalinya disebut "zabbina" dalam bahasa Sisilia,
yang berasal dari kata bahasa Arab yaitu
"zarb". Keju Ricotta segar lalu disimpan dalam keranjang
sehingga sisa-sisa cairan mengering. Setelah mengering, keju dikeluarkan
dari keranjang dan dikemas untuk dijual di pasaran. Pada umumnya, keju
Ricotta tidak membutuhkan pematangan, namun beberapa jenis Ricotta ad yang
dimatangkan.
Cottage cheese adalah keju lembut yang
dibuat dari dadih dan memiliki rasa yang asam. Keju ini
pertama kali dibuat oleh buruh di Eropa dan kemudian dibawa
ke Amerika. Cottage cheese mengandalkan penggumpalan yang terjadi
pada susu hangat dan tidak menambahkan rennet dalam proses
pembuatannya. Setelah dadih terbentuk maka dadih tersebut
dipotong-potong berbentuk kubus kecil dan dipanaskan dalam air dadihnya
hingga memiliki tekstur yang diinginkan. Air dadih lalu dikeringkan dan
dadihnya dibilas dengan air dingin untuk menghilangkan laktosa yang
masih tertinggal.Keju ini merupakan keju segar dan dapat menjadi rusak dalam
waktu yang singkat sehingga harus segera dikonsumsi. Keju tersebut
memiliki banyak kegunaan, terutama untuk membuat masakan dan sebagai
pengganti keju Ricotta. Teksturnya kental dengan rasa sedikit asam.
Digunakan untuk salad sandwich dan snack. Bisa juga dicampur dengan krim atau
bumbu untuk mempertajam aroma.
|
Gouda dari bahasa Belanda: Goudse kaas "Keju dari Gouda")
adalah keju kuning yang dibuat dari susu sapi. Keju ini diambil
namanya dari kota Gouda di Belanda dan dipasarkan di
seluruh dunia.
Gouda ekspor
memiliki dua variasi, Gouda muda yang berumur antara 1 sampai 6 bulan, berwarna
kuning tua dengan bungkus lilinparafin berwarna merah atau kuning.
Keju ini mudah dipotong dengan alat pemotong keju.
Gouda ekspor yang
lebih tua memiliki rasa pahit tersembunyi yang tajam, namun masih dianggap
lebih berkrim dan kadang dapat dikenali dari bungkus lilin parafin hitamnya.
Keju dengan rasa kuat ini keras dan kadang terlalu kaku untuk dipotong dengan
alat pemotong keju, namun dapat dipotong dengan pisau atau disajikan dalam
bentuk potongan dadu bersama berbagai minuman. Gouda asap, yang merupakan keju
proses, dan Gouda Leyden, yang merupakan keju yang dibumbui, juga
merupakan jenis yang populer.
Camembert diproduksi dalam bentuk bundar dengan
diameter yang bervariasi mulai dari 11 cm.Tinggi dari keju ini adalah 2.5 cm,
sedangkan beratnya sekitar 255 gram. Keju Camembert dibuat tipis karena
apabila keju tersebut terlalu tebal maka bagian luarnya dapat mencair sedangkan
bagian dalamnya tidak matang. Keju-keju ini biasanya dibungkus dalam kotak
kayu bundar sebelum dijual ke pasaran. Camembert memiliki tekstur yang
lembut dengan kulitnya yang dilapisi dengan jamur putih dan
kadang-kadang terdapat bintik-bintik merah pada permukaannya. Apabila keju
tersebut terlalu matang, maka akan tercium bau amonia dan akan ada
banyak sekali bintik-bintik merah di permukaan keju. Keju ini baik
disajikan dalam suhu ruangan karena dapat mengembangkan rasanya yang sedikit asin
dan bermentega. Keju ini liat dan melengket sehingga mudah untuk dijadikan
olesan.
Keju ini memiliki kesamaan dengan keju Brie dalam proses
pembuatannya yang juga berasal dari Perancis tetapi Camembert diproduksi
dalam bentuk yang lebih kecil. Karena ukurannya yang berbeda maka proses
pematangannya pun memberikan hasil yang berbeda pada Camembert. Keju
Camembert memiliki rasa yang lebih kuat dibandingkan dengan Brie.Camembert
baik disajikan dalam suhu ruangan karena keju ini mudah meleleh bila terkena
panas.
|
Gruyère adalah keju bertekstur
keras yang dibuat dari susu sapi mentah dari daerah Gruyère di Swiss. Keju
Gruyère dinamakan sesuai dengan desa tempat keju ini pertama kali
dibuat. Kulit keju ini berkeriput dan berwarna coklat alami, memiliki
warna coklat dan bertekstur kasar dan licin. Keju ini memiliki
lubang-lubang kecil di bagian dalamnya. Lubang-lubang tersebut memiliki
diameter antara 4 sampai 5 milimeter.
Keju Gruyère memiliki kemiripan dengan keju Emmental, namun keju Gruyère memiliki warna kuning yang lebih gelap. Selain itu, proses pematangan Gruyère lebih lama dibandingkan dengan Emmental sehingga teksturnya lebih padat dan rasanya lebih tegas.
Emmenthal berasal dari Swiss merupakan salah satu keju keras yang cukup populer. Emmenthal memiliki karakteristik berbeda dengan keju-keju lainya, bentuknya unik karena jika dipotong akan terlihat lubang-lubang yang terbentuk. Keju ini banyak diminati karena citarasanya lembut dan aromanya yang enak.
Pembuatan keju
Emmental memiliki kemiripan dengan keju Gruyère.Keju Emmental dibuat
dengan menggunakan susu mentah dari sapi yang diberi makan
jerami. Susu tersebut dikentalkan dengan bakteri lalu
dicetak.Keju yang sudah dicetak dibalik sesekali untuk pengeringan lalu
direndam dalam air asin dan dimatangkan dalam gua. Pematangan dilakukan di
ruangan yang cukup dingin selama dua minggu. Kemudian keju-keju
dipindahkan ke ruangan yang lebih hangat selama enam sampai delapan minggu agar
terjadi proses fermentasi. Selama proses fermentasi, keju-keju
menghasilkan karbondioksida yang tidak dapat keluar karena kulit keju
yang tebal. Gas karbondioksida tersebut lalu membuat lubang-lubang pada
keju Emmental.
Gorgonzola adalah keju biru bertekstur lunak dari
susu sapi yang di pasteurisasi yang berasal dari Italia. Jamur penisilin yang
berwarna biru kehijau-hijauan ditambahkan pada keju ini sehingga rasanya
menjadi tajam dan pedas. Keju Gorgonzola dibuat di sebuah desa di utara Italia
yang bernama sama dengan keju ini. Keju ini biasanya dibungkus dengan kertas
timah untuk menjaga kelembabannya. Warna Gorgonzola bervariasi dari putih
hingga kuning jerami dengan urat-urat yang berwarna hijau atau biru
kehijau-hijauan. Rasa dari keju ini bergantung pada lama pematangannya, semakin
lama waktu pematangannya maka semakin tajam rasa keju tersebut.
Keju Gorgonzola ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pekerja di penginapan pada abad ke sembilan. Ia menyimpan keju Stracchinodi gudang bawah tanah yang lembap. Setelah beberapa minggu keju tersebut telah berubah menjadi biru dikarenakan jamur yang tumbuh di gudang tersebut. Walaupun begitu, ia tetap menjual keju tersebut kepada tamu-tamu yang datang untuk menghindari kerugian. Tak disangka ternyata tamu-tamu tersebut sangat menyukai keju berjamur itu. Karena dibuat di desa Gorgonzola dari keju Stracchino maka awalnya keju ini bernama "Stracchino di Gorgonzola".
Keju Gorgonzola ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pekerja di penginapan pada abad ke sembilan. Ia menyimpan keju Stracchinodi gudang bawah tanah yang lembap. Setelah beberapa minggu keju tersebut telah berubah menjadi biru dikarenakan jamur yang tumbuh di gudang tersebut. Walaupun begitu, ia tetap menjual keju tersebut kepada tamu-tamu yang datang untuk menghindari kerugian. Tak disangka ternyata tamu-tamu tersebut sangat menyukai keju berjamur itu. Karena dibuat di desa Gorgonzola dari keju Stracchino maka awalnya keju ini bernama "Stracchino di Gorgonzola".
Provolone adalah keju jenis pasta
filata yang berasal dari Italia. Tekstur keju ini semi-keras
dengan kulit yang berwarna kuning keemasan. Provolone memiliki rasa yang
manis namun apabila dimatangkan untuk waktu yang lama rasanya menjadi lebih
tajam. Nama Provolone berasal dari kata dalam
dialek Neapolitan yaituprova yang lalu menjadi provola. Kata
tersebut merujuk kepada bentuk dari keju Provolone yang seperti bola.
Semua keju
Provolone memiliki kulit yang tipis dan halus berwarna kuning keemasan.Bentuk
dari keju ini bermacam-macam, ada yang berbentuk seperti
buah pir, melon, kerucut dibentuk
seperti sosis. Namun yang paling umum ditemukan di toko-toko di
Italia adalah yang berbentuk seperti sosis. Giganti atau keju
raksasa sering dibuat untuk acara-acara spesial seperti pameran.Panjang dari
keju ini dapat mencapai 3 meter.
Berikut ini adalah
macam-macam bentuk keju Provolone dan sebutannya
Bentuk melon / pir,
disebut Mandarino, Mandaron, atau Provoletta
Bentuk sosis,
disebut Pancetta, Pancettone atau Salamino
Bentuk kerucut,
disebut Gigante, Gigantino, atau Gigantone
Bentuk botol,
disebut Fiaschetta
Keju tua semi lunak ini berasal dari California. Terkadang keju ini dijual dengan nama Jack Cheese. Bentuknya lingkaran tebal, berwarna putih krem, lembab, dan lunak. Diantara semua jenis keju citarasa Jack Cheese paling lembut dan cepat meleleh. Keju ini biasa digunakan untuk sandwich, snack, dan berbagai masakan.
Ragam
Jenis Keju Di Dunia
Keju
adalah makanan bergizi yang sebagian besar terbuat dari susu sapi, tetapi ada
juga yang berasal dari susu binatang mamalia lainnya, seperti domba, kambing, kerbau,
rusa, unta dan yak. Sekitar 4000 tahun yang lalu, orang-orang Mesir telah mulai
mengembangbiakkan hewan-hewan tersebut dan memproses susunya menjadi sebuah
makanan, saat itulah keju mulai dikenal.
Pada dasarnya, keju dibuat dari susu yang dibekukan atau dikentalkan dengan bantuan rennet, yaitu enzim yang berada di dalam perut mamalia yang secara alami dapat memisahkan dadih dan cairan. Kebanyakan keju dibuat dari proses pemisahan dadih dan cairan susu, sehingga membutuhkan proses yang cukup lama. Namun beberapa keju ada yang terbuat dari susu segar tanpa memisahkan dadih seperti keju ricotta. Keju jenis ini diproses secara instan dan tidak membutuhkan proses yang cukup lama seperti keju pada umumnya.
Di Perancis, pembuatan keju ditangani dengan serius dan melalui proses standarisasi dari sebuah lembaga Appellation d’Origine Controlee (AOC) yang mengatur proses pembuatan keju, mulai dari produksi pakan ternak untuk hewan yang menghasilkan susu untuk keju, hingga penggunaaan alat untuk memotong dadih.
Selain itu di berbagai negara juga mengkategorikan keju mereka dengan cara yang berbeda. Contohnya keju Perancis dikategorikan menurut metode produksi, jenis kulit keju dan siapa atau wilayah yang membuatnya. Berbeda dengan keju Italia yang pembuatannya dikategorikan dari jenis susu, konsistensi dan metode produksi.
Karena
metode yang berbeda-beda dari klasifikasi tersebut, maka dihasilkanlah jenis
keju yang beragam. Berikut keju yang umum dikenal dan banyak dihidangkan serta
digunakan di dalam resep masakan:
NATURAL RIND
Keju
jenis ini memiliki kulit yang bervariasi, namun umumnya berwarna krim muda
bertekstur keriput, memiliki bintik kecil kebiru-biruan dan abu-abu. Biasanya
jenis keju ini dihasilkan dari susu kambing, misalnya keju Crottin de
Chavignol.
SEMI-SOFT CHEESE
Keju semi-soft ini
memiliki tekstur kenyal dan memiliki rasa seperti mentega. Kulit jenis keju ini
bervariasi, namun biasanya berwarna merah muda dan keabu-abuan dan beberapa
keju jenis ini dilapisi lilin pada kulitnya. Keju Fontina, Raclette, Edam, Jack
dan Taleggio adalah variasi dari kategori keju semi-soft.
DOUBLE & TRIPLE
CREAMS
Saat
proses produksi, bahan krim ditambahkan ke dalam bahan dasar keju ini, sehingga
cita rasa krim memperkaya kandungan keju ini, sehingga keju ini memiliki
kandungan lemak yang cukup tinggi, 60% untuk keju double cream dan 75% pada
keju triple cream. Jenis keju ini diantaranya Petit Suisse, Boursault,
Jindi, Brillat-Savarin Blue Castello dan Bavarian Blue.
WASHED-RIND CHEESE
Saat
keju jenis ini matang, bagian kulitnya dicuci dengan air garam atau
alkohol untuk menghilangkan sisa cetakan yang biasanya berwarna abu-abu dan
dapat menimbulkan bakteri yang melekat pada keju. Umumnya bakteri tersebut yang
menjadikan keju ini berwarna orange pada lapisan kulitnya. Jenis keju
ini memiliki rasa dan aroma yang kuat seperti keju Epoisses, Livarot, Muenster,
Maroilles, Limburger dan Gubeen.
HARD CHEESE
Keju
ini memiliki lapisan kulit yang keras, biasanya karena penggunaan lilin atau
pembungkus dari kain atau lapisan yang keras yang dihasilkan dari proses
fermentasi keju. Tekstur keju ini sangat bervariasi seperti keju Cheddar, Parmesan,
Grana Padano, Emmental, Cantal, Gruyere, Chesire, Manchego, Leicester,
Wensleydale, Sapsago dan Pecorino.
SMOKED CHEESE
Keju
Cheddar adalah salah satu yang termasuk dalam variasi keju ini yang ditambahkan
perasa. Jenis keju lainnya adalah keju Applewood dan Smoked Mozzarella.
GOAT’S AND EWE’S MILK
CHEESES
Keju
ini berasal dari susu kambing dan domba yang biasanya dicetak menyerupai bentuk
piramida, kerucut dan silinder. Cita rasa keju akan terasa lembut atau pekat
tergantung tingkat usia domba atau kambing yang menghasilkan susu untuk
diproduksi menjadi keju. Selain itu, keju ini dapat diklasifikasikan sesuai
dengan kategorinya, salah satunya Feta atau keju Yunani yang didapat dari susu
kambing yang diternak secara alami. Sebutan untuk keju yang berasal dari susu
kambing adalah Chevre
FLAVOURED CHEESES
Keju
alami yang ditambahkan berbagai bumbu dan rempah-rempah seperti keju Sage Derby
dan Pecorino Pepato.
WHEY CHEESES
Ricotta
merupakan jenis keju ini dengan cara pembuatannya berasal dari dadih/lemak susu
yang dipanaskan lalu ditambahkan zat pengental agar nantinya menghasilkan keju
yang kenyal seperti keju segar yang alami. Berbeda dengan keju Gjetost yang
didapatkan dari perebusan dadih/lemak susu segar yang direbus dan menghasilkan
lemak yang tebal hingga sedikit berkaramel.
BLUE CHEESE
Karakteristik
keju ini berwarna biru atau hijau yang didapat dari proses pembuatan keju.
Beberapa adapula yang memiliki warna abu-abu pada bagian kulitnya, namun warna
biru seperti pada keju “Cabrales” (keju dari Spanyol) umumnya didapat dari
penggunaan spora Penicillium pada pembuatannya.
Tekstur
keju ini juga bervariasi, mulai dari yang keras, mudah rapuh, hingga lembut.
Jenis keju ini diantaranya keju Roquefort, Stilton, Gorgonzola Bresse Bleu dan
Dolce Latte.
SOFT-RIND CHEESE
(BLOOMY OR FLOWERY RIND)
Keju
ini memiliki permukaan kulit yang lembut biasanya berwarna putih dengan
bintik-bintik merah, kuning, merah muda atau abu-abu, rasanya pun sangat lembut
seperti krim. Kategori jenis keju ini diantaranya keju Brie, Camembert, Bonchester,
Coulommiers dan Chaource.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar