Buttercream terbuat dari gula bubuk dan mentega, dan memiliki beragam rupa. Ada yang dimasak, ada yang tidak. Ada yang menggunakan putih telur, ada pula yang menggunakan telur utuh.
Paling dasar adalah simple buttercream yang juga disebut sebagai American buttercream. Bahan dekorasi ini merupakan kombinasi lemak (mentega, margarin, atau minyak sayur) dengan gula bubuk. Rasanya relatif paling manis di antara buttercream lain.
Mousseline buttercream termasuk buttercream klasik yang pembuatannya membutuhkan ketelitian. Berbahan dasar meringue, buttercream ini termasuk jenis yang melalui proses pemasakan. Gula dan air dimasak hingga mencapai kondisi 'soft-ball' (tekstur kristal gula yang stabil), lalu dituang secara perlahan ke dalam putih telur yang dikocok dengan mixer. Adonan dikocok hingga terbentuk puncak lembut. Ketika adonan dingin, ditambahkan mentega leleh guna mendapatkan icing yang stabil. Teksturnya sangat ringan dan mudah diaplikasikan untuk menghias kue.
Hampir sama dengan mousseline buttercream adalah French buttercream. Bedanya, icing ini menggunakan kuning telur (beberapa versi menggunakan telur utuh) untuk mengganti putih telur. Kaya rasa dan lembut tetapi lebih cepat melunak karena kadar lemaknya tinggi. Jenis ini lebih pas untuk filling, bukan dekorasi.
Kestabilan dan tekstur buttercream dipengaruhi oleh jenis lemak yang dipakai. Mentega memberi tekstur lembut dibandingkan minyak sayur. Namun, minyak sayur lebih stabil pada suhu ruang. Sebaiknya gunakan buttercream segera setelah dibuat. Teksturnya yang masih lembut akan mudah dioleskan di atas cake. Jika masih tersisa, simpan dalam wadah kedap udara dan masukkan ke lemari es. Ini bisa tahan beberapa hari. Untuk memberi cita rasa lebih nikmat, beri perisa pada buttercream, misalnya ekstrak vanilla, mint, atau almond. Bisa juga menambahkan air jeruk atau jus buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar