Jamur adalah tumbuhan yang tak tak punya klorofil. Umumnya
tumbuh di tempat yang lembab dan cenderung bersifat parasit.
Jamur ada yang bisa diolah menjadi masakan, ada pula yang justru
mengandung racun. Jamur yang bisa dimasak pada umumnya mengandung aneka nutrisi
yang bermanfaat, seperti protein, air, kalori, karbohidrat, zat besi, kalsium,
vitamin B, vitamin C dan serat.
Inilah jenis-jenis jamur yang populer
dijadikan masakan di Indonesia
Jamur Merang
Jamur
ini mudah ditemukan di pasar dan dijual segar maupun sudah diawetkan dalam
gelas atau kantung plastik. Bentuknya bulat lonjong, warnanya kecokelatan dan
tumbuh di media merang sehingga disebut jamur merang.
Jamur Tiram
Bentuknya
menyerupai tiram, dan ukurannya cenderung besar-besar, inilah mengapa orang
kemudian menyebutnya jamur tiram. Warnanya putih, rasanya kenyal hampir mirip
seperti daging ayam. Umumnya tumbuh di kayu-kayu lapuk, di jerami, atau di
ladang tebu.
Jamur Kancing
Memang
bentuknya mirip seperti kancing, sehingga disebut jamur kancing. Jamur ini juga
mudah didapat, dan bisa dicampurkan dalam aneka jenis masakan.
Jamur Shiitake atau
Hioko
Jamur
yang berasal dari Jepang ini sudah banyak dikenal masyarakat umum dan dijadikan
campuran masakan. Umumnya tumbuh di batang pohon yang sudah lapuk. Dapat
dicampurkan sebagai masakan dalam bentuk shiitake kering maupun shiitake segar.
Jamur Kuping
Dinamakan
jamur kuping karena bentuknya mirip telinga. Tumbuh bergerombol pada kayu-kayu
yang sudah tua dan umumnya semakin lebat saat musim penghujan tiba. Ada yang
dijual dalam bentuk segar, ada pula yang dijual dalam bentuk kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar