Pada dasarnya krim yang digunakan adalah krim yang sama yaitu whipped cream, biasa berbentuk bubuk atau cair. Whipped cream bubuk harus dicampur air dingin dulu sebelum dikocok (Takarannya ada di kemasan)
Menurut bahan pembuatnya, krim kental ini dibagi menjadi dairy dan non-dairy. Dairy biasanya berbentuk cair, rasanya tidak manis dan lebih gurih. Non-dairy biasanya berbentuk bubuk dan ada juga yang cair, rasanya lebih manis daripada yang dairy.
Untuk keperluan mendekor, krim kental non dairy lebih kokoh dan tahan lama di suhu ruang. Krim kental dairy lebih cepat mencair di suhu ruang, namun rasanya lebih enak. Jadi untuk keperluan rasa, aku biasanya menggunakan krim kental yang cair, tapi untuk filling dan dekor aku pakai yang bubuk.
Selain itu ada juga sour cream yang merupakan krim hasil olahan, yang mengandung lactic acid sehingga krim menjadi lebih kental dan rasanya lebih tajam.
Sisa whipped cream cair yang tidak digunakan, biasanya tidak tahan lama walau disimpan di dalam kulkas. Paling banter tiga hari sudah harus diselesaikan secara adat Ada juga yang menyimpan dengan cara dibekukan di freezer, kalau mau digunakan dikeluarkan lagi sampai suhu ruang. Namun aku sendiri tdak pernah membekukan whipped cream cair. Karena sisa whipped cream cair ini bisa digunakan lagi dalam berbagai hal, antara lain:
- Sebagai tambahan dalam minuman kopi atau jus alpukat. Rasanya menjadi lebih nikmat
- Kocokan butter cream bisa dibubuhi sedikit whipped cream ini agar lebih kaya rasa
- Campur sedikit krim ke dalam coklat cair yang digunakan untuk siraman cake agar coklat tidak terlalu keras dan pecah sewaktu dipotong
- Tambahkan krim kental ke dalam saus spageti untuk mendapatkan hasil yang lebih gurih
- Panaskan krim kental cair, masukkan dark cooking coklat yang sudah dipotong-potong kecil, aduk sampai leleh. Selai coklat mantap dan nikmat pun siap dinikmati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar