sumber foto: https://www.pngdownload.id/png-jab24c/
Garam tidak sekedar memberi rasa pada makanan, tetapi
juga menambah warna dan memperbaiki tekstur. Jenisnya banyak, namun hanya
beberapa saja yang umum digunakan dalam pengolahan makanan. Diantaranya:
·
Batu
Berbentuk kasar dan berwarna abu – abu menyerupai batu. Biasa
digunakan untuk alas saat memanggang daging, seafood dan unggas. Garam batu
juga digunakan sebagai alas untuk menyajikan olahan kerang dan dalam pembuatan
es puter.
Perhatikan saat menggunakan garam batu, pastikanlabel “food grade” pada kemasannya. Garam batu
yang digunakan dalam mesin es untuk mempertahakan suhu dingin es, jelas tidak
sama dengan yang digunakan untuk alas memanggang makanan.
·
Masala
Bentukmya bukan butiran putih seperti garam pada umumnya.
Garam masala merupakan racikan beberapa rempah khas india. Bisa dibeli dalam
bentuk siap pakai atau anda bisa meraciknya sendiri.
Jenis rempah yang dicampur adalah: adas manis (pekak), kapulaga
hijau, ketumbar, merica hitam, cengkih, saffron,
kayu manis dan pala. Perbandingan ukuran tiap rempah tersebut harus sama. Garam
masala digunakan untk membumbui ayam panggang, kari dan masakan khas india
lainnya.
·
Popcorn
Teksturnya sangat halus, berwarna kekuningan. Digunakan untuk menambah
warna popcorn agar lebih segar sekaligus memberi rasa.
·
Coarse ( Garam Kasar)
Butirannya lebih besar dan kasar dari garam dapur. Bagian
tepi butiran juga bergerigi. Sering di gunakan sebagai taburan pretzel atau jagung rebus. Cenderung melekat
pada makanan dan tidak mudah meleleh.
·
Meja
Disebut demikian karena selalu tersaji di meja makan. Butirannya
lebih halus di banding garam dapur, rasanya juga tidak terlalu asi. Biasa ditaburkan
dalam telur rebus, telur mata sapi, kentang goreng atau kentang panggang dan
toast yang disajikan hangat. Atau ditambahkan dalam menu berkuah yang dirasa kurang
gurih.
·
Bleng
Nama lain garam bleng adalah natrium biborat, natrium
piroborat, natrium tetraborat. Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks. Dalam bentuk tidak murni,
sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700 di indonesia berbentuk air
bleng. Blengg dihasilkan dari ladang garam atau kawah kumpur (seperti di Bledug
Kuwu, Jawa Tengah).
Dimanfaatkan dalam pembuatan beberapa makanan tradisional
seperti kerupuk puli, gendar (sejenis kerupuk berbahan dasar nasi).
Penggunaannya dalam pengolahan makanan harus disesuaikan
dengan jumlah bahan utama yang diolah agar tidak menimbulkan efek negatif bagi
tubuh.
·
Pengawet
Berbentuk halus tanpa tambahan zat aditif atau bahan
lain. Digunakan dalam pembuatan acar sayuran yang diawetkan (pickle, kimchi), pengawet ikan dan
pembuatan telur asin. Minimnya zat aditif dalam garam akan menjaga cairan bahan
makanan dari kerusakan
Garam jenis ini mampu menghambat pertumbuhan jamur dan
bakteri. Garam akan menarik kelembapan bakteri, jamur dan bahan berbahaya
lainnya agar tidak dapat tumbuh dan berkembang biak.
·
Kosher
Garam dengan butiran besar, kasar dan bentuk tidak beraturan. Garam ini
menjadi favorit para koki profesional karena menghasilkan rasa dan tekstur yang
baik saat ditambahkan dalam makanan.
Garam ini tidak diberi tambahan zat aditif atau mineral lain sehingga
rasanya murni. Namun hati hati saat menambahkan dalam masakan. Teksturnya yang
keras dan tidak mudah larut bisa mempengaruhi rasa jika takaran tidak tepat.
·
Dapur
Natrium klorida (NaCL) adalah bahan utama
garam dapur. Berbentuk kristal putih dengan beragam ukuran dan memiliki rasa
asin. Dalam pengolahan makanan dan minuman, garam berguna memberi dan
menguatkan rasa.
Pada pembuatan kue dan cake, berfungsi sebagai bahan pemberi citarasa
sekaligus pencerah warna. Sedangkan dalam pembuatan roti, berguna mengkokohkan
tekstur, pemberi rasa sekaligus pemberi warna kecoklatan.
Sekarang sebagian besar garam dapur diberi tambahan yodium (natrium ionida). Yodium adalah mineral yang diperlukan tubuh untuk mencegah
hipotiroid. Bagi yang tinggal di pegunungan, garam yodium adalah satu cara
mudah untuk mendapatkan mineral yodium.
untuk gambar silahkan searching di google image, terimakasih.
Dikutip dari Tabloid Nyata Edisi III Januari 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar