Semakin hari kebutuhan akan wajan semakin beragam. Alhasil,
sekarang ada banyak wajan dijual di pasaran dengan beragam fungsi. Supaya tidak
salah pilih, mari kenali jenis-jenis wajan menurut fungsinya.
Bagi sebagian orang, menggunakan satu wajan saja mungkin sudah cukup. Satu
wajan itu bisa digunakan untuk berbagai fungsi, dari menggoreng, menumis,
memanggang, hingga memasak makanan berkuah. Tapi, bagi sebagian orang lainnya,
butuh beberapa jenis wajan untuk memenuhi berbagai fungsi. Nah, buat yang masuk
kategori ini, tentu harus tahu dulu jenis-jenis wajan menurut fungsinya. Kalau
belum tahu, silahkan baca penjelasan berikut.
Frypan Wajan jenis ini fungsinya untuk
menumis atau menggoreng dengan sedikit minyak. Itu sebabnya, bentuknya agak
datar. Frypan biasanya tersedia dalam beragam ukuran. Kita bisa memilih frypan
yang sesuai dengan porsi masakan yang biasa kita bikin.
Wok juga tersedia dalam beragam ukuran. Tapi, bentuknya tidak datar, melainkan cekung. Kenapa cekung? Karena fungsi wok adalah untuk menggoreng dengan minyak banyak. Sehingga, wok harus berbentuk cekung supaya bisa menampung minyak banyak dan membuat bahan masakan terendam dalam minyak.
Saucepan Wajan yang satu ini biasanya ukurannya tidak terlalu lebar. Hanya sekitar 14 cm hingga 18 cm saja. Tapi bentuknya cekung sangat dalam. Soalnya saucepan biasa digunakan untuk membuat saus.
Stock Pot Bentuknya lebih mirip panci
sebetulnya. Tapi, selain bisa digunakan untuk memasak makanan berkuah, stock
pot juga bisa digunakan seperti wajan, yaitu menggoreng dengan minyak yang
sangat banyak, yang merendam keseluruhan bahan masakan.
Grill Pan dan Griddle Pan Dua-duanya fungsinya untuk memanggang.
Bedanya adalah dibentuknya. Kalau grill pan bentuknya bergerigi permukaan
dalamnya, supaya bisa menghasilkan tekstur naik-turun pada hasil panggangan.
Sedangkan griddle pan digunakan untuk hasil panggangan dengan tampilan yang
polos atau tidak bertekstur.
Kalau sudah tahu
jenis-jenis wajan menurut fungsinya, maka selanjutnya kita harus tahu
jenis-jenis wajan berdasarkan materialnya. Yuk, simak penjelasannya!
Bukan hanya beragam jenisnya, tapi wajan juga terbuat dari material yang
beragam. Masing-masing material tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Lalu,
wajan yang terbuat dari material apa yang sebaiknya dimiliki? Berikut akan
dijelaskan mengenai jenis-jenis wajan berdasar materialnya.
Wajan Antilengket Terbuat dari teflon kimia atau PFOA
(asam perfluorooctanoic), wajan antilengket sempat menjadi kontroversi.
Banyak orang khawatir dengan emisi kimia PFOA pada wajan antilengket yang
permukaannya sudah tergores, saat kena suhu panas. Namun, berbagai penelitian
mematahkan kekhawatiran tersebut.
Jika menggunakan wajan antilengket, pemakaian minyak bisa diminimalisir. Wajan antilengket juga mudah dibersihkan, karena permukaan wajan memungkinkan sisa makanan dan lemak yang menempel luruh dengan mudah saat dicuci.
Itu tadi kelebihan-kelebihan wajan antilengket. Bagaimana dengan kelemahannya? Kelemahannya adalah mudah tergores. Makanya harus dijauhkan dari peralatan logam, termasuk spatula logam. Kelemahan lainnya, jika dicuci dengan mesin cuci piring, teflonnya juga akan langsung rusak.
Jika menggunakan wajan antilengket, pemakaian minyak bisa diminimalisir. Wajan antilengket juga mudah dibersihkan, karena permukaan wajan memungkinkan sisa makanan dan lemak yang menempel luruh dengan mudah saat dicuci.
Itu tadi kelebihan-kelebihan wajan antilengket. Bagaimana dengan kelemahannya? Kelemahannya adalah mudah tergores. Makanya harus dijauhkan dari peralatan logam, termasuk spatula logam. Kelemahan lainnya, jika dicuci dengan mesin cuci piring, teflonnya juga akan langsung rusak.
Wajan Berlapis Wajan yang satu ini diklaim lebih baik
daripada wajan antilengket. Sebab, wajan yang biasanya berlapis porselen,
keramik, juga tembaga ini menurut berbagai penelitian tidak mengeluarkan
emisi kimia seperti PFOA, saat kena suhu panas.
Wajan berlapis juga umumnya memiliki umur yang lebih panjang, karena permukaannya tidak mudah rusak. Selain itu, wajan berlapis memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mencokelatkan makanan, karena tidak memiliki lapisan untuk memblokir panas secara langsung.
Namun sayangnya, wajan berlapis sulit dibersihkan. Sebab, wajan ini tidak punya lapisan antilengket. Kekurangan lainnya, harganya lebih mahal daripada wajan antilengket.
Wajan berlapis juga umumnya memiliki umur yang lebih panjang, karena permukaannya tidak mudah rusak. Selain itu, wajan berlapis memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mencokelatkan makanan, karena tidak memiliki lapisan untuk memblokir panas secara langsung.
Namun sayangnya, wajan berlapis sulit dibersihkan. Sebab, wajan ini tidak punya lapisan antilengket. Kekurangan lainnya, harganya lebih mahal daripada wajan antilengket.
Wajan Besi terbilang cukup murah karena sangat awet. Saking awetnya, sebagian wajan besi bisa bertahan hingga 70 tahun lebih (bertahan selama beberapa generasi), jika dirawat dengan baik. Dengan menggunakan wajan besi, makanan yang dimasak pun bisa tetap hangat dalam waktu lama, meski kompor sudah tidak dinyalakan. Sebab, wajan besi menghasilkan panas yang merata saat memasak.
Hanya saja, wajan besi kurang praktis untuk penggunaan sehari-hari, karena ukurannya yang biasanya besar lebih pas digunakan untuk memasak makanan dalam porsi besar. Kekurangan lainnya, wajan besi lebih sulit dibersihkan dibandingkan dengan wajan teflon dan wajan berlapis.
dikutip
dr http://www.sajiansedap.com/article/detail/863/jenis-jenis-wajan-menurut-fungsinya
dikutip
dari http://www.sajiansedap.com/article/detail/864/jenis-jenis-wajan-berdasarkan-materialnya#.Vh0Zcfntmko
I like your blog a lot. Its informative and full of information. Thank you for sharing.
BalasHapus